Method of Teaching

Portfolio ◊ Oral Approach ◊ Situational Language Teaching ◊ The Grammar Translation Method ◊ Direct Method ◊ Natural Approach ◊ Suggestopedia ◊ Silent Way ◊ Audio Lingual Method and Drilling ◊ Community Language Learning ◊ Communicative Language Teaching ◊ Total Physical Response and Story Telling ◊ The Lexical Approach ◊ Content Based Instruction ◊ Task Based Instruction ◊ Cooperative Language Learning ◊ multiple Intelligence ◊ Competency Based Language Teaching ◊ Problem Based Learning ◊ Blended Learning and Role Playing ◊ Small group and Large Group ◊ Contextual Instruction ◊ Project Based Learning ◊ Collaborative Learning

Method of Teaching English

Portfolio ◊ Oral Approach ◊ Situational Language Teaching ◊ The Grammar Translation Method ◊ Direct Method ◊ Natural Approach ◊ Suggestopedia ◊ Silent Way ◊ Audio Lingual Method and Drilling ◊ Community Language Learning ◊ Communicative Language Teaching ◊ Total Physical Response and Story Telling ◊ The Lexical Approach ◊ Content Based Instruction ◊ Task Based Instruction ◊ Cooperative Language Learning ◊ multiple Intelligence ◊ Competency Based Language Teaching ◊ Problem Based Learning ◊ Blended Learning and Role Playing ◊ Small group and Large Group ◊ Contextual Instruction ◊ Project Based Learning ◊ Collaborative Learning

Method of Teaching English

Portfolio ◊ Oral Approach ◊ Situational Language Teaching ◊ The Grammar Translation Method ◊ Direct Method ◊ Natural Approach ◊ Suggestopedia ◊ Silent Way ◊ Audio Lingual Method and Drilling ◊ Community Language Learning ◊ Communicative Language Teaching ◊ Total Physical Response and Story Telling ◊ The Lexical Approach ◊ Content Based Instruction ◊ Task Based Instruction ◊ Cooperative Language Learning ◊ multiple Intelligence ◊ Competency Based Language Teaching ◊ Problem Based Learning ◊ Blended Learning and Role Playing ◊ Small group and Large Group ◊ Contextual Instruction ◊ Project Based Learning ◊ Collaborative Learning

Method of Teaching English

Portfolio ◊ Oral Approach ◊ Situational Language Teaching ◊ The Grammar Translation Method ◊ Direct Method ◊ Natural Approach ◊ Suggestopedia ◊ Silent Way ◊ Audio Lingual Method and Drilling ◊ Community Language Learning ◊ Communicative Language Teaching ◊ Total Physical Response and Story Telling ◊ The Lexical Approach ◊ Content Based Instruction ◊ Task Based Instruction ◊ Cooperative Language Learning ◊ multiple Intelligence ◊ Competency Based Language Teaching ◊ Problem Based Learning ◊ Blended Learning and Role Playing ◊ Small group and Large Group ◊ Contextual Instruction ◊ Project Based Learning ◊ Collaborative Learning

Method of Teaching English

Portfolio ◊ Oral Approach ◊ Situational Language Teaching ◊ The Grammar Translation Method ◊ Direct Method ◊ Natural Approach ◊ Suggestopedia ◊ Silent Way ◊ Audio Lingual Method and Drilling ◊ Community Language Learning ◊ Communicative Language Teaching ◊ Total Physical Response and Story Telling ◊ The Lexical Approach ◊ Content Based Instruction ◊ Task Based Instruction ◊ Cooperative Language Learning ◊ multiple Intelligence ◊ Competency Based Language Teaching ◊ Problem Based Learning ◊ Blended Learning and Role Playing ◊ Small group and Large Group ◊ Contextual Instruction ◊ Project Based Learning ◊ Collaborative Learning

Senin, 10 Maret 2014

Tuesday, March 4, 2014

Penggunaan Metode Ceramah Oleh Dosen

Penggunaan metode ceramah oleh dosen dapat dipicu oleh beberapa sebab, diantaranya:

1. Materi yang disampaikan sesuai dengan metode tersebut
2. Tidak menggunakan media, namun dosen harus mampu menguasai kelas
3. Kurangnya minat mahasiswa dalam mengerjakan tugas, sehingga tak jarang metode ceramah dianggap sangat mudah dan tidak memberatkan baik dosen ataupun mahasiswa. Sebab dosen tidak perlu mencari media baru dan mahasiswa tidak perlu mengerjakan tugas seperti makalah, essai dan sebagainya. Dosen hanya perlu memberikan penjelasan sedangkan mahasiswa hanya perlu mendengarkan penjelasan yang telah diberikan oleh dosen tersebut.
4. Metode ceramah dianggap paling mudah untuk digunakan karena tidak menuntut dosen untuk mencari media baru dan mahasiswa untuk mengerjakan tugas.


Minggu, 09 Maret 2014

Apa yang Harus Diperbaiki Dalam Sistem Mengajar Kita?

Menurut saya ada banyak hal dalam metode mengajar kita yang harus kita kaji dan perbaiki mengingat degradasi kualitas hasil pendidikan di negri ini. Pendidikan di negri ini lebih menitik beratkan pada kuantitas lulusan bukan kepada kualitas lulusan tersebut. Hal ini menjadi pemicu utama bagi peserta didik untuk berlomba-lomba "meluluskan diri" dengan menempuh segala cara sehingga praktek-praktek "terselubung" bukanlah sebuah rahasia baru dalam pendidikan di negri ini. Carut marut kondisi pendidikan ini mengakar dari kurang tepatnya sistem pendidikan yang diterapkan yang pada akhirnya merembet pada salah karahnya metode mengajar yang digunakan, karena metode mengajar pastilah diusahakan sedapat mungkin untuk bisa mencapai tujuan dari sistem itu sendiri.

Melihat kenyataan dilapangan bahwa hanya "lulus" yang dikejar, bukan "kualitas agar dapat lulus", maka tak jarang bila kita melihat pendidik mengajar hanya terbatas pada kegiatan pemberian soal-soal yang notabene diharapkan muncul dalam ujian. Namun sesungguhnya, tindakan semacam ini menghasilkan lulusan yang miskin wawasan sebab hanya berorientasi pada soal-soal ujian saja (exam oriented).

Umumnya, ada empat metode mengajar yang digunakan, yakni metode ceramah, demonstrasi, diskusi dan simulasi. Masing-masing metode ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.  Menurut saya, tidak ada metode yang lebih baik dan yang lebih buruk. Semua metode di atas baik dan bahkan dapat menjadi metode yang terbaikdengan syarat apabila diaplikasin pada materi yang sesuai.

Metode ceramah misalnya. Metode ini adalah metode yang paling digemari dan banyak dipakai oleh para pendidik sebab metode ini sederhana. Namun, pendidik tidak seharusnya mengaplikasikan metode ini pada seluruh materi, sebab mungkin apda materi A cocok digunakan metode ini namun sangat tidak relevan digunakan untuk materi B. Misal, pada materi Ke-esaan ALLAH, maka materi ceramah menjadi materi terbaik yang dapat digunakan sebab pendidik harus benar-benar memberikan pemahaman yang benar kepada peserta didik. Sedangkan pada materi "Shalat Duha" materi ini menjadi cacat bila disampaikan dengan metode ceramah, karena yang diperlukan dalam materi ini adalah praktek, maka metode yang seharusnya digunakan adalah metode Demonstrasi.

Selain menyesuaikan materi dengan metode yang digunakan, pendidik juga dituntut untuk melakukan variasi dalam mengajar, menambahkan media hiburan dan membangun suasana belajar mengajar yang tidak monoton.

Dalam hidden kurikulum, ketepatan waktu, kedisiplinan, cara bicara, tingkah laku, kerapian, memiliki nilai tersendiri yang harus diterapkan oleh pendidik yang nilai ini diharapkan mampu diserap oleh peserta didik. Karena sesungguhnya seorang pendidik adalah ayah/ibu ruh bagi peserta didik, yang bukan hanya memberi ilmu pengetahuan namun juga memberi pengajaran bagaimana bertingkah laku yang baik.